Tanggung Gugat Atas Produk Kosmetik Yang Ditarik Bpom Karena Mengandung Zat Berbahaya

Abstract

Perlindungan hukum bagi pengguna kecantikan menginginkan perhatian yang sama mengingat peningkatan jumlah distribusi kosmetik yang mengandung zat berbahaya di masyarakat meningkat secara signifikan setiap tahun nya. Perlindungan dimasksudkan agar pembeli lebih terlindungi dari pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha di bidang kosmetik. Pelaku usaha dikenakan kewajiban untuk memberikan ganti rugi atas kerugian, pencemaran atau kerugian konsumen karena mengkonsumsi barang atau penawaran yang diproduksi atau diperdagangkan. Bahwa ganti rugi yang dibebankan kepada pelaku usaha sesuai dengan kerugian, kerusakan atau pencemaran yang diderita 
oleh klien setelah pemakaiannya produk yang sudah ditarik BPOM dan mengandung zat berbahaya. Berdasarkan ketentuan Pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan memberikan ancaman pidana penjara 10 tahun dan dengan paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu miliar rupiah) terhadap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi atau alat Kesehatan yang tidak memenuhi standar. Peran pemerintah dalam melakukan yang telah diterbitkan oleh BPOM mengandung zat berbahaya yakni Badan Pengawas Obat dan Makanan mempunyai fungsi melaksanakan tugas pengawasan sebelum beredar dan pengawasan selama beredar. Pengawasan dilakukan terhadap fasilitas atau kosmetik yag dilakukan