Penyelesaian Sengketa Perjanjian Shopee Pay Later Melalui Media Toko Online

Abstract

Tujuan penelitian Untuk mengatahui dan Apakah Apakah sengketa Perjanjian Shopee Pay Later melalui media toko online bisa di proses secara hukum yang berlaku , dan apa saja Kewenangan pengadilan dalam penyelesaian sengketa Perjanjian Shopee Pay Later “penelitian hukum dilakukan untuk mencari pemecahan atas isu hukum yang timbul”

Pertama, Sengketa perjanjian Shopee Pay Later melalui media toko online dapat diproses secara hukum yang berlaku. Sesuai pengaturan Pasal 26 ayat (1) UU No.11/2008 mengenai Informasi dan Perdagangan Elektronik (UU ITE), permasalahan yang timbul akibat perdagangan elektronik dapat diselesaikan dengan cara musyawarah melalui mediasi atau berbagai penyelesaian diselesaikan dengan cara musyawarah. Bagaimanapun, jika penyelesaian yang disepakati tidak membuahkan hasil, itu dapat dituntut dengan sangat baik. Lebih lanjut, Putusan Pengadilan Tinggi No. 4 K/PDT/2021 juga menentukan bahwa masalah yang terjadi melalui media elektronik dapat diselesaikan melalui pengadilan yang memiliki kekuatan untuk menyelesaikan pembahasan yang ditunjukkan oleh aturan materiil. Kedua, Mahkamah memiliki kemampuan untuk memutuskan penyelidikan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal itu sudah diatur dalam Perka No. 11/2008 mengenai Informasi dan Perdagangan Elektronik dan Putusan Mahkamah Agung No.4 K/PDT/2021. Perdebatan yang timbul dari perdagangan elektronik dapat diselesaikan secara damai melalui intervensi atau berbagai penyelesaian yang diselesaikan pada pertemuan tersebut. Namun, jika konkordansi tidak membuahkan hasil, maka pihak yang merasa kecewa dapat mengajukan gugatan ke pengadilan yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.